By Ulia F. Rachma (Lia)

Editor at ALVEO

Masih banyak di antara kita yang sering kali keliru dalam menggunakan kata “membawahi” dan “membawahkan”. Keduanya ternyata memiliki makna yang berlawanan, sehingga pengunaannya tidak dapat disamakan. Jadi, bagaimana penggunaan “membawahi” dan “membawahkan” yang tepat? Siapa yang berada di bawah siapa? Simak penjelasannya berikut ini.

Cara paling mudah untuk mencari tahu dan memvalidasi makna dari sebuah kata adalah dengan mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) atau melalui https://kbbi.kemdikbud.go.id/. Menurut KBBI, kata “membawahi” dan “membawahkan” sama-sama berasal dari kata “bawah”, yang berarti tempat atau posisi yang lebih rendah. Namun, setelah kata “bawah” diberikan imbuhan dan akhiran yang berbeda, maka akan menciptakan makna yang berbeda pula.

Kata “membawahi” artinya menempatkan diri di bawah perintah seseorang, sedangkan “membawahkan” artinya menempatkan (sesuatu) di bawah; memegang pimpinan; mengepalai. Jadi, berdasarkan pengertian tersebut, contoh kalimat yang benar adalah:

Direktur Administrasi dan Keuangan membawahkan bagian umum, kepegawaian, dan keuangan. 

Artinya, para pekerja di bagian umum, kepegawaian, dan keuangan membawahi Direktur Administrasi dan Keuangan.

Agar lebih jelas, mari perhatikan contoh kalimat lainnya:

Menteri-menteri bidang maritim dan investasi membawahi Menkomarves.

Artinya, Menkomarves membawahkan menteri-menteri bidang maritim dan investasi.

Bagaimana? Sekarang sudah lebih paham kan, mengenai cara pemakaian kata “membawahi” dan “membawahkan” yang tepat? Jadi, jangan sampai salah lagi, ya!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: