By Ulia F. Rachma (Lia)

Editor at ALVEO

Komunikasi bisnis merupakan istilah yang tidak asing didengar oleh khalayak luas khususnya pada dunia usaha. Meskipun masyhur, tidak sedikit yang masih belum dapat memahami istilah ini secara menyeluruh serta belum mengetahui segudang manfaatnya. Komunikasi bisnis dapat didefinisikan sebagai upaya untuk menyampaikan informasi, gagasan, pendapat, dan instruksi dengan target tertentu baik secara personal maupun impersonal. Tak hanya itu, komunikasi bisnis memiliki berbagai fungsi di dalam bisnis, di antaranya ialah untuk memberi informasi, melakukan persuasi, hingga berkolaborasi.

Perkembangan komunikasi bisnis telah didorong oleh berbagai media, baik media baru maupun tradisional. Bersamaan dengan itu, media-media ini menawarkan fasilitas yang tak terbatas untuk menyampaikan berbagai pesan. Platform sosial media seperti LinkedIn, Instagram, Facebook, dan Twitter termasuk contoh sarana digital untuk menyampaikan komunikasi dalam ruang lingkup bisnis, ditambah publikasi digital, iklan daring, email dan juga perpesanan. Belum lagi, media tradisional yang identik dengan publikasi cetak, pesan suara, surat pos, hingga sticker bumper. 

Dalam pengaplikasian komunikasi bisnis pada media baru dan tradisional, terdapat elemen kunci yang tidak boleh terlewatkan, yaitu prinsip 5C (Context, Content, Clarity, Color, dan Carrier).

Context’

Aspek ini mencakup faktor kontekstual, kondisi dan lingkungan. Sebuah pesan yang disampaikan harus memiliki tujuan yang jelas agar penerima dapat memahami dengan jelas alasan pesan tersebut disampaikan. Sebaliknya, ketidakjelasan tujuan pembuat pesan membuat penerima enggan membacanya.

‘Content’

Dalam hal konten, Anda harus membuat sebuah pesan yang dapat disampaikan dengan cepat dan efisien kepada target pembaca dengan mengesampingkan informasi yang bersifat tidak penting dan berlebihan. Sebagian besar pesan, khususnya konten marketing harus disampaikan dengan konten yang informatif, menarik, serta mudah diakses dengan sisipan call to action yang tepat kepada penerima.

‘Clarity’

Kejelasan dan keringkasan suatu pesan merupakan aspek esensial yang tidak dapat dihilangkan dalam penyampaian pesan, baik secara tertulis, visual maupun audio. Pesan yang efektif harus bersifat lugas, mudah dipahami, dan tidak menyinggung pihak manapun.

‘Color’

Pesan yang disampaikan kerap kali diterima oleh penerima dengan latar belakang yang berbeda-beda. Oleh karenanya, Anda dapat menyampaikan pesan dengan unsur seni yang sesuai dengan latar belakang penerima pesan yang beragam tersebut, contohnya dengan jenis huruf yang menarik, permainan warna, gambar, info grafis, suara dan desain.

‘Carrier’

Media memang menjadi kunci dalam penyampaian pesan. Dalam memilih media, baik media baru dan tradisional, pembuat pesan perlu memahami berbagai latar belakang penerima pesan, seperti umur, lokasi dan aspek demografis untuk menentukan jenis media yang tepat untuk menyampaikan pesan. Bahkan, Anda juga dapat memanfaatkan media baru dan tradisional secara bersamaan agar pesan dapat menjangkau penerima pesan secara lebih luas lagi dan yang terpenting tetap sesuai dengan target dari komunikasi bisnis yang telah dirancang.

Dengan memanfaatkan prinsip 5C dalam komunikasi bisnis, pembuat pesan diharapkan dapat menyampaikan pesan yang mudah dipahami. Selain itu, penyampaian pesan yang ringkas, menarik dan mengandung unsur call to action dapat memikat perhatian penerima pesan dan tentunya efektif untuk mengembangkan bisnis Anda.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: